Skip to main content

Azim Premji : “Bill Gates” Muslim Dari India

“Kesuksesan biasanya datang kepada mereka yang terlalu sibuk sehingga tak sempat mencarinya” (Henry David Thoreau)

Mengenal dan belajar dari orang-orang besar yang sukses dalam mewujudkan mimpinya, adalah hal yang sangat menggembirakan sekaligus menancapkan aura inspiratif yang maha dahsyat. Terlebih kalau kita bisa bertemu langsung dengannya, pasti akan memberikan motivasi tersendiri bagi kita.

Azim Premji, adalah sosok yang tidak asing di dunia bisnis teknologi informasi terlebih di India yang notabene adalah negeri asalnya. Melalui perusahannya “WIPRO”, dia membuat India mulai dipandang para pemain ekonomi global. Pada tahun 2007, majalah BusinessWeek merilis laporan panjang tentang 30 pengusaha terhebat sepanjang masa. Diantaranya adalah : Thomas Edison, Henry Ford, Benjamin Franklin, John Rockefeller dan Bill Gates, plus ada salah satu orang India yang terselip diantaranya, siapakah dia ?

Dialah Azim Hasham Premji, pemimpin Wipro Technologies yang merupakan perusahaan Teknologi Informasi (TI) yang kini menjadi backoffice perusahaan-perusahaan raksasa dunia. Wipro menerima pekerjaan outsourcing mulai dari merancang piranti lunak (software) hingga menjalankan call center untuk perusahaan-perusahaan seperti Nokia, Prudential dan bahkan Microsoft.

Azim Premji membangun wipro menjadi kompetitor global yang disegani. Kepemilikan Azim Premji atas 81 persen saham Wipro menjadikannya sebagai orang India terkaya kedua, yang bernilai antara 10 miliar dolar dan 15 miliar dolar. Wipro yang berkantor pusat di Bangalore-India ini memiliki karyawan 61 ribu orang dan karyawan di luar negeri sejumlah 11 ribuan orang dengan pendapatan 2.4 miliar dolar per-tahun.

Azim Premji, yang beragama Islam ini adalah pribadi yang luar biasa. Sebagai orang India terkaya nomor dua, dia justru sangat rendah hati. Bahkan gaya hidupnya sama sekali tidak mencerminkan kemewahan. Pengusaha yang satu ini selalu mengawali hari-harinya dengan sholat shubuh, dimana bisa jadi ini adalah salah satu resep suksesnya.

Bahkan untuk kegiatan sosialnya, pada tahun 2001 dia mendirikan Azim Premji Foundation. Yayasan ini didedikasikan untuk membantu 1.8 juta anak melalui berbagai program utamanya adalah pendidikan. Dengan pengeluaran total bantuan sebesar 4 juta dolar per-tahun, yayasan ini telah membantu 18 ribu sekolah dan membuat alat peraga pendidikan berupa DVD Multimedia sebanyak 464 permainan pendidikan dalam 18 bahasa.

Di salah satu kesempatan ketika dia ditanya tentang resep pencapaian suksesnya sampai dengan saat ini, dia menyebutkan :

“Saya tidak tahu resepnya. Berdasarkan pengalaman pribadi saya sendiri, saya akan mengatakan bahwa kuncinya adalah kerja keras, menuruti kata hati, mempercayai orang-orang di sekitar kita dan meminta bantuan, mengambil resiko, teguh dalam integritas dan tentu saja keberuntungan”

Salah satu nilai yang dipegang oleh Azim Premji adalah nasehat ibunya ketika dia sedang mengawali membangun perusahaan. Ibunya pernah mengatakan kepadanya :

“Kalau kau meyakini sesuatu, pertahankanlah itu, jangan goyah. Hormatilah komitmenmu. Kalau kau berutang pada orang lain, bayarlah. Jika tidak punya cukup uang untuk membayar mereka sekarang, buatlah jadwal untuk membayarnya nanti”

Selai hal di atas, alangkah baiknya kalau kita melihat juga keseharian Azim Premji dalam mengelola hidupnya, yaitu :
  • Pada pukul 04.30, lampu menyala di bungalow Azim H. Premji yang luas di kota selatan India, Bangalore. Pemimpin Wipro ini terbangun.
  • Usai sholat subuh, diseduhnya kopi dan dibombardirnya para manajer perusahaannya di 4 benua dengan surat elektronik, yang membicarakan berbagai persoalan, dari masalah geopolitik sampai detail kontrak.
  • Pukul 07.00, Azim Premji berjalan kaki 250 meter ke kantornya di kampus Wipro yang luasnya 5 hektar. Kemudian sarapan dengan telur dadar dan roti bersama pelanggan atau pejabat pemerintah. Acara itu kemudian diikuti rapat-rapat bisnis.
  • Sebelum matahari memuncak pada siang hari, Azim Premji telah bekerja 7 jam dan sisanya masih 7 jam lagi. Sering dia mengakhiri harinya di sebuah penerbangan komersial, bukan jet perusahaan atau pribadi.
“kita harus memiliki ketegaran untuk berfikir besar, tidak pernah mengkompromikan nilai-nilai dasar dalam keadaan apapun, selalu membangun kepercayaan diri dan memandang ke depan” (Azim Premji)

Wassalam
arif prasetyo aji

peluang bisnis : www.busanamuslim-attaqi.blogspot.com | belanja online : www.dienaztyfashion.com | mau bayar zakat-infaq : www.relawanziswaf.blogspot.com |

Comments

rania said…
India memang banyak sekali melahirkan ilmuwan muslim yg hebat .. kita harus banyak belajar dari mereka..saluut
benar sekali....sukses yah

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Rumeli Hisari, Gerbang Penaklukan Konstatinopel

Selat Bosphorus itu adalah kunci kekuatan Konstatinopel. Hampir semua bantuan datang melalui selat ini. Hal ini terjadi sejak penaklukan Konstatinopel pertama kalinya sampai Sultan Beyazid I, ayah dari Muhammad Al Fatih. Karenanya Sultan Beyazid I membuat benteng di tepian Selat Bosphorus dekat Laut Hitam (Balck Sea), sebagai upaya pencegahan datangnya pasukan bantuan ke Konstatinopel. Benteng setinggi 25 meter ini kemudian disebut dengan Anadolu Hisari (Anatolia Fortress) atau Benteng Anatolia atau Benteng Asia Kecil. Muhammad Al Fatih, demi menunjukkan keseriusannya dalam upaya penaklukan Konstatinopel, juga membangun benteng di seberang Selat Bosphorus tepat berhadapan dengan benteng yang dibuat ayahnya, Anadolu Hisari. Ya, faktanya Anadolu Hisari tidak mampu membendung datangnya bala bantuan ke Konstatinopel. Sehingga perlu dibuat benteng lagi untuk menguatkan posisi benteng sebelumnya. Benteng legendaris inilah kemudian disebut sebagai Rumeli Hisari. Ketika

SEC On The Move

Mas Danton, Mas Samsul, Mas Samurai, dll Aku dan Mas Ganda (Kharisma Collection-Royal Plaza & Cito) Mas Riano (kelihatan sampingnya he..he..) Mbak, Kalo hitung yang bener ya... Rabu malam kemarin, tepatnya tanggal 28 Nopember 2007, SEC (alias Surabaya Entrepreneur Club) punya “gawe” pertemuan rutin sekaligus pemilihan ketua periode 2008-2010. Sebelumnya telah terjaring tiga nama calon oleh tim kecil SEC periode sebelumnya, yaitu Samurai “Investor”, Agus “Vitabean” dan Riano “Reng Oneng”. Acara diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh sang ketua panitia, Mas Danton “Jagoan Hosting”. Dia menyampaikan bahwa acara malam ini berbeda dari pertemuan sebelumnya, karena : Pertama, akan dilakukan pemilihan ketua SEC. Kedua, dilaksanakan di kampus SE (Sustainable Entrepreneur-Sekolah Pengusaha) . Ketiga, dihadiri para pendiri komunitas ini yang sudah sukses, yaitu Pak Panca, Pak Ismail Nakhu dan satu lagi aku lupa namanya, maafkan aku ya Pak…. Kemudian, sambutan da